Jakarta - Salah satu unsur intrinsik dalam sebuah cerita adalah alur. Unsur ini disusun melalui setiap tahapan, mulai dari pengenalan hingga akhir umum, terdapat dua unsur pembentukan cerita dalam sebuah karya sastra, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik. Dikutip dari buku Bahasa Indonesia oleh Sri Sutarni dan Sukardi, unsur intrinsik merupakan unsur pembangun langsung yang terdapat dalam karya. Sedangkan unsur ekstrinsik berada di luar adalah pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat dan disusun secara kronologis. Peranan alur sangat penting karena alur adalah struktur rangkaian peristiwa yang menggerakkan jalan terdiri dari beberapa bagian, yaitu tahapan awal atau pengenalan, pemunculan konflik, konflik memuncak, klimaks, pemecahan masalah dan akhir AlurBerikut penjelasan tahapan alur yang dilansir dari Modul Bahasa Indonesia Kelas XI karya Sutji Harijanti, yaitu1. Pengenalan CeritaTahapan ini merupakan pengenalan tokoh-tokoh cerita serta perwatakan, latar, dan lain Pemunculan KonflikPada tahap selanjutnya pembaca diajak masuk pada pengenalan konflik. Dalam tahap ini, terjadi konflik yang merupakan bumbu agar cerita lebih menarik. Konflik-konflik ini melibatkan semua tokoh dan pada tahap ini pula pembaca akan mengenal alur dari cerita yang KomplikasiTahap selanjutnya adalah komplikasi atau tahap peningkatan konflik. Pada tahap ini semakin banyak insiden-insiden terjadi. Beberapa konflik pendukung akan terjadi untuk menguatkan konflik utama pada alur KlimaksKlimaks merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Tahapan ini adalah tahap puncak dari ketegangan yang terjadi mulai dari awal ResolusiResolusi merupakan pemecahan masalah, tahap ini menunjukan jalan keluar dari setiap konflik yang ada. Teka-teki pada setiap konflik yang terjadi pada awal cerita akan terungkap dalam tahap ini. Seringkali, perwatakan yang asli dari setiap tokoh akan muncul pada tahapan AkhirPada tahap ini adalah bagian akhir cerita, dalam tahap ini semua konflik telah terpecahkan dan cerita telah AlurBerdasarkan urutan kronologisnya, alur dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Berikut penjelasannya1. Alur MajuPada alur maju atau disebut juga dengan alur progresif, penulis menyajikan jalan cerita secara berurutan mulai dari tahapan perkenalan ke tahapan penyelesaian secara tidak Alur MundurAlur mundur adalah proses jalannya cerita secara acak atau tidak urut. Alur mundur disebut juga sebagai alur regresif. Umumnya, pengarang menyampaikan ceritanya dimulai dari konflik menuju penyelesaian. Kemudian, menceritakan kembali latar belakang timbulnya konflik Alur CampuranAlur jenis ini adalah gabungan dari alur maju dan alur mundur. Penulis pada awalnya menyajikan cerita secara urut. Kemudian, penulis menceritakan kembali kisah masa lalu. Alur ini cukup sulit untuk dipahami pembaca, serta membutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi untuk itulah pengertian alur, tahapan serta macam-macamnya. Semoga menambah pengetahuanmu ya, detikers! Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] kri/kri
Stambulmerupakan jenis keroncong yang namanya diambil dari bentuk sandiwara yang dikenal pada akhir abad ke-19 hingga paruh awal abad ke-20 di Indonesia dengan nama Komedi stambul. Nama "stambul" diambil dari Istambul di Turki. Alur akord Stambul Keroncong adalah sbb. (tanda - adalah tacet atau iringan tidak dibunyikan):
Alur Adalah Sangkutan Hal yang Menggerakkan, Kenali Jenis & Unsurnya Ilustrasi cerita. © Yu - Alur adalah pertautan cerita berpangkal sebuah muslihat, film, atau drama. Alur menjadi pemandu ceritanya dan cara melebarkan imajinasi nan disajikan. Melewati lika-liku kejutan dalam alur kisahan, menjadi maslahat terbesar dari film atau sandiwara radio. Banyak yang memanggil galur adalah plot kisah. Meski begitu, tak adv minim pula yang melepaskan plot dengan alur. Karena tak cak semau kisah dan dialog yang dicantumkan dalam silsilah. Terdapat berantai dalam alur nan merumuskan jalannya kisahan, baik alur maju, kilas erot ataupun gabungan keduanya. Penyebutan sebuah karya, baik nan berbasis fiksi alias nonfiksi. Untaian naratif yang dialami oleh setiap karakter atau koleksi karakter privat sebuah karya fiksi. Galur akan membuat para penikmat cerita, turut terbawa suasana memahami perjalanan emosi yang tertuang. Memaklumi silsilah yakni kontak peristiwa nan menggerakkan ini, menjadi bermakna. Terutama bagi pelajar, atau Dia yang berkutat di tiang penghidupan seni. Imajinasi dan melimpahkan emosi dengan susunan nan beres, akan menciptakan sebuah karya yang sani. Berikut pendalaman mengenai silsilah yaitu hal nan menggagas, beserta macam dan unsurnya. 2 dari 4 jerambah Alur Adalah Menurut kamus Collegiate Merriam Webster edisi 11, mengatakan alur adalah plot cerita maupun drama. Sementara kamus COBUILD Collin mengatakan, galur adalah cerita berusul sebuah kunci, film, atau drama dan prinsip perkembangannya. Dilansir dari Dosen Pendidikan, silsilah adalah struktur rangkaian kejadian-kejadian dalam cerita, yang disusun secara berantai. Alur sebagai pengatur segala tindakan yang berkaitan satu setimbang lain. Di mana peristiwanya saling bertautan serta menggambarkan peran di dalamnya yang membentuk kesatuan. Signifikansi Galur Menurut Para Ahli Shutterstock/Dudarev Mikhail Rusyana Alur bukan sekadar urutan kisahan berpokok A sampai Z. Melainkan, galur yaitu hubungan kausalitas peristiwa yang satu dengan kejadian yang tidak di dalam narasi. Aminudin Alur merupakan perikatan cerita yang dibentuk maka itu tahapan-tahapan peristiwa. Sehingga menjalani suatu cerita bisa berbentuk dalam rangkaian situasi yang berbagai macam. Silsilah atau Plot ialah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai sebuah perikatan fungsional yang refleks menandai urutan penggalan-adegan dari keseluruhan fiksi semi. Stanton "Dalam Nurgiyantoro" Plot alias alur adalah cerita nan ampuh urutan kejadian. Doang tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat peristiwa yang suatu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang tidak. Foster "Dalam Tuloli 2000" Plot ataupun alur adalah rentetan situasi dalam suatu fiksi, baik novel maupun cerpen. Tersusun dalam uraian hari dan berlandaskan hukum sebab akibat. Plot sama dengan kerangka cerita yang menjadi asosiasi struktur kisahan. Perbedaan Alur dan Plot Memahami perbedaan alur dengan plot. Dikutip berpunca Stack Exchange, sebuah 'plot' biasanya dipikirkan sebelumnya, di mana B mengikuti A, yang memfokus ke beberapa ketegangan atau klimaks. Sedangkan 'alur cerita' tidak harus memiliki ketegangan yang nyata. Anda bisa memiliki galur cerita mengenai aktivitas sehari-masa Anda dengan duduk di dinas, tapi tidak ada plot positif bikin itu. 3 dari 4 halaman Macam-macam Alur Terdapat beberapa tipe galur yang sering digunakan penulisan cerita fiksi. Sejatinya suka-suka 13 variasi alur, namun yang sering dijumpai ialah alur progresif, alur flashback , dan alur paduan. Berikut macam-macam silsilah 1. Alur Maju "Progesi" Galur progresif atau alur maju sangat cocok lakukan penulis pemula. Karena lebih mudah dan sesuai dengan jalan cerita serta tak terlalu berat dalam menyusun transisi waktu. Beri senggolan peristiwa mengejutkan enggak terduga, untuk menjadi bumbu penasaran. Alur bertamadun memiliki klimaks di perdua cerita. Peristiwa yang berjalan terintegrasi dan berurutan sesuai dengan gosokan tahun hal dari awal setakat penghabisan. Disebut juga galur krognitif, dengan tahapan awal, perumitan, klimaks, antiklimaks, akhir. 2. Silsilah Memanjang "Regresi" Galur memulur regresi, harus memerhatikan perlintasan waktu serta punya satah pinggul konflik yang kuat. Alur nan menceritakan tentang masa lampau dan menunjukkan klimaks di tadinya. Menariknya alur mundur, seakan ada rahasia besar yang ingin diungkap. Disusun tak sesuai dengan urutan hari hal, dari sediakala setakat akhir. Disebut juga laksana alur tak krognitif, dengan tinggi akhir, antiklimaks, klimaks, peruwitan, awal. © 3. Alur Cerah Balik "Flashback" Sesuai dengan namanya, alur sorot balik, akan membawa Beliau masuk ke akhir cerita dan setelah itu kembali ke tadinya cerita. Pengarang bisa memulai peristiwa dari klimaks. Kemudian kembali ke awal cerita memusat akhir. Tahapannya klimaks, antiklimaks, penutup, peruwitan, awal. 4. Alur Campuran "Maju-Mundur" Variasi silsilah selanjutnya, menggabungkan alur maju dan ki bertambah. Alur yang diawali klimaks, kemudian menyibuk sekali lagi masa lalu, dan dilanjutkan sampai puas penyelesaian. Membualkan banyak tokoh terdepan, sehingga cerita yang suatu belum selesai sekali lagi ke awal bakal menceritakan pelopor lain. Disebut sekali lagi alur bertamadun-mundur, tahapan klimaks, peruwitan, awal, antiklimaks, penyelesaian. 5. Alur Klimaks 6. Alur Antiklimaks 7. Alur Kronologis 8. Alur Tunggal 9. Alur Ganda 10. Galur Berlandaskan Kepadatan ataupun Kualitatif 11. Alur Erat 12. Galur Longgar 13. Alur Menanjak 4 dari 4 halaman Partikel-Unsur Alur ©Pixabay Pengenalan Cerita Bagian ini sendiri pengarang akan memperkenalkan motor utama. Menata adegan cerita dan pertautan antar pentolan yang ada. Semula Konflik Bagian lebih lanjut pengarang atau penggarap kisahan akan memunculkan kejadian-hal, yang bisa menimbulkan permasalahan. Menumpu Konflik Pengarang akan meningkatkan permasalahan nan dialami oleh tokoh. Ketika yang minimal menegangkan dan ditunggu-tunggu. Konflik Memuncak atau Klimaks Klimaks ialah puncak permasalahan yang dihadapi makanya tokoh. Sreg bagian ini pula, tokoh dalam cerita akan dihadapkan n domestik penentuan akhir yang akan dialaminya. Baik itu kesuksesan atau kegagalan, biasanya menjadi penentu nasib biang kerok. Penyelesaian atau Ending Akhir narasi tertuang di pada bagian ini. Menguraikan bagaimana nasib tokoh dalam kisahan tersebut, apakah berjauhan bahagia, buruk maupun menggantung. [kur] Source
EHHg0.